catatan kaki seorang eksplorer

" Hanyalah sebuah catatan kecil perjalanan menikmati coretan-coretan tuhan di alam ini.. dan sesungguhnya keindahan itu teramat sulit untuk dilupakan.. "

sindoro

menjulang tinggi dan kokoh sebuah gunung kulihat pagi itu sesadar setelah aku bangun dari lelapku dari balik jendela bus tujuan temanggung.. seperti lumuran es yg pecah.. awan menghiasi puncaknya.. hmmhh.. 9 april 2009.. pagi yg indah.. pagi yang bersemangat..

itulah sindoro.. gunung bertipe strato dengan ketinggian 3150 mdpl yang rencananya hari ini kita daki.. ditenggaranya berdiri tegap serupa bentuk tapi tak sama.. yaitu gunung sumbing.. gunung sumbing jauh lebih terbuka daripada sindoro namun keduanya sama dalam hal sulitnya sumber air.. dari kiri ke kanan : my bro (cussy), my new babe huge sister (os), me, my leader of KMPA G (alam) and my big sist (ulfa)

malam sebelumnya tepat pukul 7 kami beranjak dari sekre kmpa G itb, lalu ke terminal caheum.. naik bus jurusan purwokerto.. dari purwokerto lanjut lagi naik bus jurusan semarang turun di desa kledung.. kledung, desa di perbatasan wonosobo dan temanggung dan diantara gunung sindoro dan sumbing.. pagi hari jam 7 kami sampai dan langsung menuju pos pendakian untuk urus perizinan dan melepas lelah dan mempersiapkan logistik untuk memulai pendakian siangnya,,



jam 11 tepat kita start untuk memulai pendakian.. dari basecamp menuju pos 1 kami tempuh dalam waktu sekitar 1,5 jam.. perjalanan melewati ladang yg melelahkan ditengah hari ditemani peluh akibat teriknya matahari.. pos satu ke pos dua relatif dengan pemandangan hutan pinusnya hanya ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit, namun yg mesti diperhatikan adalah rute jalan saat ada percabangan.. ambil jalur yang kekanan.. walaupun terlihat jalannya semakin menurun,, tapi itulah jalan yg benar karena sebenarnya hanya pindah punggungan saja.. dari pos dua menuju pos tiga cukup panjang dengan ekosistem masih hutan pinus, lalu melewati jalur air yg cukup terbuka.. waktu yg ditempuh hingga pos tiga sekitar 1,5 jam.

gunung sumbing dari pos 3


di pos tiga kami sampai sekitar pukul 3.00. kami langsung mencari lokasi untuk mendirikan tenda.. masak.. buat perapian dll bersiap untuk menikmati dinginnya malam dengan kehangatan obrolan diantara kami.. tak seperti biasanya begadang... kami putuskan tidur lebih awal.. agar kita dapat bangun jam 3 untuk melanjutkan pendakian dini hari tanpa carrier.. hanya berbekal satu tas isi minum 5 liter, trangia,, kopi, teh, biskuit, dan roko. dibekali dengan bias headlamp dan senter mengantarkan kami melawati hutan pinus, hutan akasia dan padang rumput.. 2 jam kita lalui semua itu ditemani bulan dan ribuan bintang yg memandang kami. di padang ini kita sudah melihat puncak gunung sindoro dari kejauhan..




mulai dari sini jalan semakin menanjak dan curam.. dibutuhkan waktu satu jam lagi untuk sampai ke puncak.. saat itu sunrisepun muncul.. ya kita berhenti sejenak menikmati sunrise dan mengabadikan momen tersebut..

sunrise menjelang puncak..


jam 6 pagi kita sampai puncak..

danau kecil di kawah sindoro


sebuah caldera kecil dengan diameter kira2 sekitar 800 meter dengan ditengahnya terdapat danau kecil bekas kawah yg sudah mati.. kami menikmati semua yg kami lihat saat itu dan diabadikan langsung dengan mengambil beberapa gambar lalu kita nikmati kemenangan kami tentunya dengan roko kemenangan dan teh manis yg kami buat...




nikmatnya berada di puncak tertinggi gunung ini.. dari puncak gunung ini ke arah barat kita dapat melihat gunung slamet, ke arah tenggara menjulang tinggi gunung sumbing dengan latar belakang gunung merbabu dan merapi.. usai sudah kami menikmati indahnya sindoro..




kami bergegas turun.. 1,5 jam sampai kami di pos 3.. masak dan beberes trus packing kami lanjutkan perjalanan turun hingga ke desa.. sampai di basecamp jam 1 siang.. berhubung waktu, fisik dan keuangan sudah tidak ekuivalen lagi dengan keinginan.. kami putuskan sudahi cerita kami dengan gunung ini..

sephia in cikole..

23 agustus 2008, sore hari.. kami ( gw, cus, maman & ria) ga tau nyasar di area cikole, lembang jawa barat.. saat itu kami putuskan take picture didaerah itu karena tempatnya keren banget.. kita pake sephia.. teknik pemotretan biar terlihat jadul dan usang gambarnya..
nih beberapa hasil foto-foto saat itu.. (sedikit narsis mungkin..)

ni gue..



mantolet tidur di kaki pohon


caver..


maman & ria ( sepeti sepasang kekasih)



lagi-lagi saya..





dan akhirnya sebelum kita bepisah dengan cikole.. kita foto bareng bertiga exclude maman (karena dy yang ambil gambar)..


see u cikole....

xplor wayang cave

pagi itu.. kami para caver kmpa (gue, cus dan wulan) janji berangkat dari sel dengan tujuan rumah koko yang di bogor jam delapaN!! oh,ternyata cuma issue semata.. yah mungkin kita sudah terjangkit virus molor GH kali yah (bukan meler yo..) , jadi baru berangkat dari sel jam 10. rencananya keT4 koko dulu dibogor bwt ambil mobil biar perjalanan kita ga perlu ngeteng2 biar bisa sampe ke daerah cisolok, banten selatan sana. kita foto dulu nih didepan gerbang ITB.. yang ada jamnya biar klo orang liat foto ini tahu kami berangkat dari kampus jam berapa..




dari ki ke ka : gue, wulan dan cus



kita naek bus menuju kota hujan via tol dan ternyata 3 jam kemudian kami sudah sampai di terminal bogor. Jam 2 siang kita sampai rumah koko.. isoma ampe jam setengah 4, awalnya kita mau langsung cabs beli belanjaan trus langsung ke cisolok.. Cuma berhubung cuaca hujan deras sekali dan bundanya koko terlihat masih kangen ma anaknya dan menyarankan kami biar berangkat esok subuh saja.. setelah kita berembug akhirnya kita putuskan mengikuti usulan ibunda koko..



malemnya kita belanja disupermarket.. belanja makanan, minuman, buah2an, kopi, plastik sampel, dll..setelah itu kita keliling2 kota bogor dimalam hari, liat2 kebun raya bogor, liat2 IPB botani center, dll.. trus pulang kerumah koko, rupanya makanan sudah menanti disana, lansung saja kami melahapnya, terima kasih bunda.. >> ni foto kita bawa belanjaan pas baru keluar dari mall..




esoknya, 8 maret 2008.. usai solat subuh, kita cabs dari t4nya koko dengan pamit terlebih dahulu dengan keluarganya ko2 setelah ngebungkus nasi buat sarapan kita.. perjalanan pagi itu indah sekali,, bukit2 karst, gunung halimun, kebun teh, pantai dll kami lewati. jam setengah sembilan kita sampai desa t4 lokasi yang dituju,, kita sarapan, prepare dan jam 9 tepat kita mulai bergerak menuju lokasi target..

>> pemandangan pelabuhan ratu dari atas







tak ayal, rupanya cus lupa jalannya (dulu dy yang survei lokasi bareng baim).. setelah lama muter2 akhirnya ada pemuda setempat bersedia mengantarkan kami..namun ternyata perjalanan menuju goa wayang tidak semudah yang aku kira.. kita mesti naik turun bukit,, nyusurin su ngai, lewati sawah, nyebrang sungai (arusnya deras amat)… dan kita mengalamin kejadian yang ampe sekarang ga pernah gue lupain.. saat nyebrang sungai.. awalnya ko2 dan pemuda itu nyebrang duluan.. kami percayalah anak orad geto.. trus kita pake webbing biar aman.


Aku pegang disisi sini,, koko disisi sungai sebelah.. nah itu sayannya pendek amat webbingnya jadi Cuma bisa dipegang doank ama kita.. eh pas wulan nyebrang, pas ditengah2 sungai tepat.. ternyata arusny kencang amat.. dy terbawa arus.. aku dengan sekuat tenaga menarik webbing itu sampai pada limit kemampuanku.. untungnya cuss datang pada saat yang tepat.. klo dy telat datang 5 detik saja,, kayaknya gw dah lepasin itu webbing.. dan mungkin temanku yang paling anggun itu akan terbawa arus sungai.. untung,,,



abis cus nyebrang , trus giliran gue nyebrang.. gw Cuma pegang satu sisi webbing saja karena orang terakhir.. oh ternyata aku pun terseret ombak.. dan aku sadar dikantong jamerku ada kamera kan2 dan Hpnya koko.. wah gimana donk?? Aku langsung ganti posisi berbaring mengadah keatas sambil tetap berenang ke tepi.. pas nyampe tepi, aku buka jaketku.. dan langsung kukeluarkan semuanya dan kubuka batrenya juga.. (untungnya kamera kanya baik2 saja, namun HP ko2 basah>> esoknya tapi dah sembuh lagi, untung ga jadi ganti..)



yah.. jam setengah 2 kita baru sampe lokasi.. kita langsung buat api, minuman hangat, dan makan biskuit dan buah2an makanan siang kami di enterence sambil ngukur bentuk dan dimensi enterence.. maknyoss untuk menetrakan suhu badan kami yang kedinginan tadi.. cuaca saat itu gerimis.. setengah 3 teng kita mulai mapping..







ini dia para caver sedang beraksi

aku shooter, sicuss stasioner merangkap fotografer penangkap biota, dan wulan descriptor.. ampe stasion 3 ada percabangan kekanan dan lurus kebawah.. kita ambil cabang kanan dulu namun Cuma ampe stasion 7 mentok… trus balik lagi kita ke stasion 3 lanjutin yang ke arah bawah.. hingga stasion 11 kita nemuin sungai bawah tanah nan luas namun berlumpur.. waow!! Selanjutnya Cuma aku dan cuss yang mapping.. siwulan nunggu distasion ini karena untuk menuju sungai itu perlu merangkak di bawah lumpur.. dan dia merasa kesulitan melewatinya.. sungai bawah tanah ini cukup lebar, kira2 5 meter dan tinggi airnya selututku.. kita bedua arungi sungai tersebut sambil mapping dan foto2 tentunya,,ternyata luas juga dan panjang.. dah sekitar 200 meter kita mapping belum ketemu jug ujung dr sungai bawah tanah ini.. sesaat aku lihat jam dan waktu itu sudah pukul 4.15.


trus kita bedua mutusin cuma cukup xplore ampe disini melihat waktu sudah sore dan didinding terlihat bekas muka air sungai itu setinggi dada kami, kami takut klo2 air disungai bawah tanah ini berasal dari sungai yang diluar dan kondisi diluar sedang hujan.. yah kita cabs padahal dalam hati kecilku masih penasaran tentang ujung dari lorong bumi ini.. hiks.. selain mapping kita juga data biota juga loh.. ini salah satu biota yang tertangkap kamera



nyampe dienterence kopi hangat sudah menunggu kami, sikoko dan pemuda tadi sedang asik ngobrol diperapian.. setelah beres2 jam 5 kurang 15 sore hari itu kita bergegas pulang… ditengah jalan
kita ketemu tim yang nyusul,, baim, berry, kanya dan doncoy!! Dikira mereka kita bakal ngecamp dimulut goa tadi.. padahal kita kan ga bawa tenda, ditinggal dimobil tadi.. yah kita putusin balik lagi kedesa..




setelah beres2, mandi, solat,, kita evaluasi disalah satu rumah penduduk … suasana evaluasi awalnya tentram trus tiba2 langsung serius.. si berry dan doncoy memainkan peranannya sebagai bad boy dengan sangat baik.. hanya koko yang ikut bersama kami yang bisa menyelamatkan kami dari ganasnya pertanyaan-pertanyaan mereka.. namun sebenarnya satu keahlian ilmu kami yang paling menentukan saat itu.. yah,, ilmu ngeles.. hahahaha….




Abis evaluasi kita cabs.. nyampe dipelabuhan ratu kita mampir dulu dipondok seafood setelah sebelumnya kita kita2 berhasil bermain-main emosi dengan berry dan doncoy agar mau ntraktir makan malam.. hehehe.. misi kita berhasil lagi dan malam itu kita makan ikan besar sekali, cumi, cah kangkung, dll.. sambil merebahkan lelah disana..



Jam 11an. Doncoy,berry dan kanya cabut duluan kebandung biar bisa balikin mobil subuh2.. mobil sewaan.. kita lalu cabs tepat tengah malem menuju bogor.. dan menginap ditempanya koko lagi.. esoknya jam 10 kita cabs naek bus menuju bandung dan nyampe sore harinya disel..

Wayang cave.. see u next.. u’re so beautiful..


xplor goa seden-buluh

Pagi itu, 20 juni 2008. pagi yang cerah. kami— Gw, Muhsin Cussi, Geblek, dan Didik—berangkat dari kampus ITB menuju terminal Caheum. Saat itu waktu menunjukkan pukul 10.00 WIB. Terlambat sekitar satu jam dari rencana keberangkatan semula.

foto dulu didepan sel sebelum berangkat seperti biasa

dr ki ke ka : (alwin, didik, geblek, gw(arfan), cussi, muhsin)


Sesampainya di terminal caheum kami telah ditunggu oleh pak Taat, lelaki berdarah Cilacap yang saat itu sedang menjalankan studi pasca sarjana jurusan Geologi di ITB. Beliau ingin mengetahui bagaimana kami melakukan pemetaan gua Seden-Buluh dan juga mencari informasi tambahan dari penduduk tentang thesisnya terkait arah aliran hidrologi daerah karst. .

Perjalanan pun dilanjutkan dari Terminal Caheum menuju Pangandaran menggunakan Bus Budiman ber-AC. FYI, Tarif Bus Budiman dari terminal Caheum ke Pangandaran saat itu adalah Rp33.000,00, sebagai catatan yang non AC Rp 30.000,00 jadi cuma beda 3000 perak doank. Perjalanan tersebut memakan waktu sekitar 6 jam. Kemudian, kami melanjutkan perjalanan menggunakan bus Budiman jurusan Parigi yang selanjutnya kami charter hingga ke desa Masawah. Tepat di depan rumah kepala desa Masawah, Pak Tohidin.



Setelah menjelaskan maksud kedatangan kami kepada Pak Tohidin, kami pun dipersilahkan untuk beristirahat dan bermalam disana. malam itu juga kita berdiskusi dengan bebeapa warga terkait dengan apa yang ingin kami lakukan didesa tersebut.



Esoknya pukul 9.00 WIB, kami berangkat menuju mulut gua Seden ditemani seorang penduduk setempat—yang ditugaskan oleh pak kepala desa (pak Kuwu). Di dekat mulut gua, kami mempersiapkan segala peralatan yang dibutuhkan. Beberapa peralatan yang kami bawa saat itu, antara lain : 4 overall, 4 helm, 4 sepatu boots, 3 headlamp, 2 senter anti air, perahu kecil untuk peralatan, 2 pelampung, meteran, klinometer, kompas, kertas, dan alat tulis. Tak lupa kami membawa 2 botol air minum dan beberapa snack.


ini alat-alat mapping yang kita gunakan (kompas g eologi, klinometer sunto dan meteran)


FYI, gua yang akan kami petakan ini merupakan gua sungai bawah tanah. rata-rata ketinggian airnya sekitar 1 meter. Tim yang memetakan terdiri dari 4 orang, yaitu Gw, Geblek, Cusi dan Muhsin. Sedangkan tim basecamp yang menunggudi mulut gua terdiri dari 2 orang, yaitu Didik dan Pak Taat.

Setelah semuanya siap, kami pun masuk ke gua. Di depan mulut gua ketinggian air sekitar 120 cm. Otomatis overall kami basah dan rasa dingin perlahan merayap ke dalam tubuh kami. Brrr!!! awalnya kami ingin pake tali tampar yang diikatkan pada tubuh kami ( safety procedur klo2 muka air naik atau klo aja kita nanti tersesat ), tapi karena ribet dan males ditunjang intuisi kami bahwa kita akan aman2 saja, yah kita ga jadi pake itu tali.


Pengukuran pun dimulai, muhsin sebagai stasioner yang berada paling depan bertugas menentukan titik stasiun. Cussi sebagai shooter yang bertugas membidik stasioner dengan klinometer guna mengetahui kemiringan vertical gua. dan gw sebagai deskriptor yang bertugas menggambar kondisi gua dan mencatat data pengukuran. Sedangkan Geblek bertugas sebagai fotografer.

>> cussy lagi nembak pake klino




Satu jam perta
ma merupakan satu jam terberat bagi kami. Kondisi gua yang memiliki ketinggian air mencapai 180 cm itu benar-benar menyulitkan kami. Baju yang basah dan udara gua yang lembab membuat kami merasakan kedinginan yang amat sangat. Dalam satu jam itu, kami hanya dapat memetakan gua sepanjang kira-kira 30 m.


>> muhsin sang stasioner


Beruntung, setelah 30 meter dari mulut gua Seden ada rekahan yang tersambung ke permukaan sehingga kami dapat naik dulu ke atas tempat tim basecamp. Kami pun beristirahat sambil minum kopi hangat guna mengembalikan kehangatan tubuh kami yang tadi dirampas oleh air gua yang dingin. Setelah puas beristirahat, kami pun kembali memetakan gua Seden-Buluh dengan perubahan strategi kerja. Geblek yang semula bertugas sebagai fotografer diberdayakan sebagai pengukur guna membantu dan mempercepat pekerjaan ukur-mengukur.



Pekerjaan pun kami mulai kembali. Semakin lama, kami pun semakin dalam menembus dasar bumi tersebut. Semakin indah juga pemandangan-pemandangan yang kami lihat disana. Ornamen-ornamen putih berupa flowstone, curtain, canopy, dll yang berkilau ketika terkena sinar senter, serangga-serangga aneh, kelelawar, serta ikan2 albino membuat saya merasa takjub dan kagum atas ciptaan-Nya itu.


>> perahu caving "flintstone" bersandar dekat canopy



Perjalanan kami memetakan gua tersebut bervariasi. Terkadang kami harus jalan jongkok, menunduk, berenang dan berjalan guna melanjutkan perjalanan menembus perut bumi itu. namun kami benar-benar menikmatinya


goa = kolam renang

canda ria ditengah indahnya kegelapan


Kemudian tak terasa tiga jam sudah kami memetakan gua Seden-Buluh. Kemudian secercah cahaya terlihat di depan kami. Di sana mulut gua Sodong Buluh telah menganga menunggu kami yang menggigil kedinginan. Cahaya matahari menyambut kami keluar dari kegelapan gua yang pekat. kita istirahat sebentar di atas mulut goa seden, makanan (nasi, ikan, sayur), kopi ABC susu, djarum super, menantiku di sana. hehehe....

suasana istirahat disiang hari

@Selasa, 22 Juni 2008

Hari itu kami bangun agak siang. Rencananya siang ini kami akan kembali ke gua guna mendokumentasikan lebih banyak gua Seden-Buluh. Jam 11 kami berangkat ke sana ditemani teriknya matahari daerah pantai. Puanass pisan euy! Kemudian kami pun masuk melalui mulut gua Sodong Buluh dan mulai mendokumentasi. Kira-kira satu setengah jam lamanya kami menulusuri gua dan mendokumentasikan keindahan di dalamnya.

Seusai itu, kami pun kembali ke rumah pak Kades dan menunggu kang Diky yang rencananya sore itu akan menyusul ke desa Masawah bersama tim LVG. Sekitar pukul 4 sore, kang Diky tiba di rumah pak Kades bersama timnya. Kang Diky pun bertegur sapa dengan bu Kades dan segera meminta pamit untuk mempersiapkan tenda di dekat mulut gua Seden. Kami yang saat itu sedang bersantai segera diberdayakan guna mempersiapkan segala hal yang perlu disiapkan. Malam itu gw, muhsin, dan geblek bermalam ditenda tim LVG.

suasana malam hari didalam tenda biru LVG


Esoknya rabu, turun hujan. Hujan yang pertama bagi desa yang sudah 4 bulan tidak turun hujan. Di saat itu Gw dan beberapa orang dari tim LVG masuk ke gua Seden-Buluh guna memasang katoda. Seusai pemasangan katoda dan bersantai ria sebentar, kami bersiap-siap untuk kembali ke Bandung. Sekitar pukul 11.30 WIB kami pun pamit kepada bu Kades untuk pulang ke Bandung.



Good Bye Masawah! See you next time.....



angkuhnya ciremai

tak ada khayal tak ada ingin,, tepatnya seminggu setelah bermain2 di situ patenggang-kawah putih tercetus ide untuk naik ke gn.ciremai, gunung tertinggi di jawa barat!! yah tepat bersembilan (saya, koko, didik, yusni- cwonya rime, anna, rime, yostal, ria, dan wulan-tamu dari unsri) bergegas kesana.. berangkat kamis pagi jam 10 dari sel... @1 mei 2008

berdoa didepan sel sesaat sebelum berangkat, dilepas oleh pak de dan ka doncoy


setelah 5 jam lebih naek minibus jurusan bandung-cikijing.. akhirnya sampai juga kami di pasar maja jam stgh 4 sore..
istirahat sebentar disana dengan menyantap sate sambil membeli buah2an dan jajanan kecil.
lalu kami naik colt buntung Rp 50.000 menuju kaki ciremai di desa dekat curug maja, tak terlihat ada orang dikantor desa kami pun memutuskan beranjak pergi yang pada intinya sampai target dipos satu.
tak disangka koko lupa jalannya, terlebih sudah mulai gelap langitnya,, akhirnya kami putuskan camp dijalan dekat sumber air sekitar jam setengah 8 malem. langsung pasang tenda, makan, ngobrol2 lalu keadaan berubah hening saat rintik hujan tiba dan semua terlelap dalam mimpi..
hufhh..
esoknya setelah perut sudah terisi semua, dan semangat masih tinggi2nya kami putuskan start dari camp jam delapan lebih dini hari. sampai di pos 1 jam 9 pagi namanya pos perempuan lima, pas banget yah.. (yang naik dari tim kami kan 5 cewe, hehehe). disitu ketemu anak pa sma soreang, dua orang, kita minta garam secara kita lupa bawa, hehehe.. mumpung!!)




Pos- pos selanjutnya, terlihat lebih gampang, soalnya kakinya khan dah mulai terbiasa. hohoho. formasi seperti biasa, didik dan yostal didepan, ria, wulan, anna, rime, yusni ditengah, selanjutnya koko dan saya sweeper dibelakang. Di pos 4 karena kita udah kelaparan, istirahat dulu, makan biskuit kelapa, bikin minuman, dan nyante- nyante soalnya kaki kita dah pada pegel. pos 4 namanya Tegal Jamuju. Tadi kayanya sempet liat ada sungai di bawah, tapi gak ada airnya. kering banged Ciremai rupanya. selama perjalanan terlihat pohon air kencing. Yang konon, menurut cerita di Ceremai gak boleh pipis di tanah, gak boleh pipis ngadep puncak, dan lain- lain. Sebenernya, air kencing itu mengganggu pemandangan aja. Lah iyah lah, masa air kencing digantung- gantung. Tapi katanya lagi air kencing itu digantung bwat dijadiin air minum, kalaw para pendaki keabisan air. ooo.... baru taw gw!!!


Perjalanan selanjutnya adalah ke pos- 5, hayu semangat..... akhirnya sampai juga di pos 5 ke tingginya dah 2800mdpl. Alias tinggal 300mdpl lagi. sudah terlihat angkuhnya ciremai berdiri tegak dimataku.. kami istirahat lagi. aku, koko dan yusni sudah mulai kecapean secara kami porter..


kami lanjutkan perjalanan dengan tujuan kami goa walet, kami berencana camp disana..
satu jam berlalu akhirnya kami sampai juga dilokasi. waw goa yang cukup besar!! cukup aman untuk tempat berlindung dari kedinginan, lokasinya kurang lebih 20 menit dari puncak ciremai..
disana ada sebuah keluarga yang tinggal untuk beberapa hari di goa walet, kayaknya mereka percaya pesugihan gitu..
kami dirikan tenda, masak air hangat, lalu masak makanan berat.. hahaha laper euy...

>> goa walet
malam itu langit ciremai indah banar... banyak bintang dan kita mulai kubis2an dan sepet2an..
kami saling sindir satu sama lain soal cinta ( yang cupu, yang jago teori ga bisa prakteknya semua saling serang, RAME!!) menjadikan malam itu penuh cerita..
esoknya tim subuh (aku,koko,ria) naik ke puncak kejar sunrise.. cuma sayangnya tertutup awan.. tapi tak percuma kami ambil beberapa foto yang latarnya bener2 indah...

pagi itu aku sedikit termenung ditemani marsbrand ditangan.. aku singkirkan semua masalah, keresahan yang selama ini menyelimutiku dikota sana.
disini.. di tempat ini.. pagi ini.. ciremai seraya menyapaku.. memberiku ketenangan hati..
aku sedikit bergeming..
mencoba sedikit mengucapkan hal yang bisa kuungkapkan..

aku..
serasa berada dipuncak awan
meninggalkan pandangan sempit & keresahan
berjalan menemui coretan tuhan
tuk sekedar memahami lebih tentang kehidupan..
dan kini..
seraya angin utara menghampiri..
menemani kesepian pagi
di puncak ciremai yang angkuh
membuat jiwa yang terpaku terbebaskan..
bebas..
dan benar benar bebas..
terima kasih tuhan..





setelah setengah jam kami berada dipuncak pagi itu.
kami kembali lagi ke camp.. disana yostal dan ka anna sedang buat sarapan..
kita sarapan pagi, packing dan bergegas naik ke puncak..
sebelum itu kami foto bareng dulu dengan 2 anak soreang yang ketemu di pos satu kemaren..
mereka sedang merayakan ultah PAnya..




lalu kami cabs, ke puncak sekitar jam 10an.. di puncak kami cukup lama.. berfoto2 ria,, cuaca sungguh mendukung.. tak terlalu panas dan tak hujan..









ini dia para pendekar penakluk ciremai


kawah ciremai nan luas

dari kiri ke kanan (yostal,ria,wulan) meloncat2 girang

jam 12 kita putuskan turun.. cuma ternyata koko lupa lagi jalan turunnya. untungnya dulu gw anak GH, jadi tak susah jika sudah ada peta dan kompas ditangan.. kami mengitari lereng puncak ciremai hingga setengahnya lalu kita turun dengan jalur yang berbeda dengan kemaren..
jam 1 kita mulai turun.. awalnya cepat karena masih fresh.. jalur ini cukup curam tapi tampaknya lebih cepat tracknya dari kemaren.. beberapa pos kita lewati hingga jam stgh 5 kita istirahat. k' ana bilang kalaw kakinya sakit, awan juga mulai gelap lagi. kata Koko c bentar lagi tempat ngecamp nya jadi nanggung kalaw kita harus berenti sekarang. Yawdah, akhirnya, kita mutusin untuk terus jalan.

Perjalanan kita juga mulai gak terarah. hari mulai gelap, padahal senter kita kurang. Yang cewe'- cewe juga dah pada tepar semwa. carrier k ana dibawain sama k' didik, pokoknya parah banget deh. carir ka rime dibawain yusni, koko kakinya sakit, aku menopang ka anna jalan yang pahanya sudah gemetaran, Air juga semakin tipis, yang tersisa cuma air yang dari goa, dan rasanya emang aneh, sampe si wulan gak maw minum, dan menambah kelesuan kita. hahaha....banyak pohon- pohon tumbang, ada yang karena tumbang, ada yang karena ditebang, menghambat perjalanan kita. harus muterlah, beginilah. ho...makin gak jelas...senter juga sudah mulai habis batere.. sampe tengah malem belum nyampe2. akhirnya kitanyerah karena emang gak memungkinkan lagi keadaannya. Tapi, kayanya emang udah deket. pinus- pinus mulai muncul, n cahaya juga dah mulai keliatan dekat. tapi, kita dah gak sanggup.

Gw n koko bergerak ke bawah bwt ngambil air, dan gw ngalamin peristiwa mistis di masjid tempat ngambil air. ada wangi semerbak mistis yang cukup membuat gw cukup ketakutan. yang lain tungguin di tengah jalan tadi sambil tidur2an melepas lelah.. gw bawa air duluan keatas, koko gw tinggal dibawah, jalannya pelan karena kakinya kesakitan jadi gw tinggal karena takut yang diatas pada dehidrasi, gw naek tanpa senter.. untungnya gw sedikit hapal jalan dan cahaya rembulan remang2 menemaniku. disusul koko, dengan kesakitan, karena kakinya luka. setelah semua minum dan sedikit makan coklat punya yostal kita mutusin turun sebentar ke pinus2 cari tempat datar buat ngecamp. ria n wulan tetep ja bercanda- canda. hebat!!! yang lain dah murung. hahaha.. banyak cerita jug perjalanan kali ini pikirku..

Ada sedikit konflik dalam memilih tempat ngecamp. tapi it's OK. parah...kita baru makan jam 3 pagi. indomie pula. setelah itu, kita tidur. hoho...akhirnya....


jam 10, kita mulai pada bangun. Bersiap maw pulang ke peradaban. gw cinta peradaban. Cinta gunung juga, cinta semuanya deh. hehehe..... sebelumnya, kita makan dulu, soalnya kita laper, n warung- warung di bawah, tutup semwa. Setelah beres- beres, kita jam 1 baru bergerak turun ke desa terakhir. hoho....sawah- sawah terhampar luas. dan kita ke linggarjati. Awalnya, kita mw ke museum tapi gak jadi, dah sore. kita langsung ke terminal Cirebon. makan,cuci muka, gosok gigi.


Cirebon....panas bangetttt!!!! n gak banggeeeetttt....!!! kata anak2. gw cuma bisa diem secara ini kota gue dari lahir ampe sma. Jam 4 kita naek bus ke bandung. Bandung...miss u...!!! dan akhirnya kaki ini kembali menginjakkan kaki di Sel tepat minggu 4 mei 2008 jam 10 malem .

sekali lagi terima kasih tuhan..
terima kasih ciremai..
terima kasih kawan..
dan terima kasih untuk semua momentnya..